- Batik merupakan salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang harus dilestarikan. Salah satu caranya dengan bangga membeli dan mengenakan batik. Dilihat dari asal usul bahasanya, kata batik berasal dari bahasa Jawa, ambhatik. Menurut Dodi Marwadi dalam buku Kebanggaan Indonesia Batik Menjadi Warisan Dunia 2021, amba berarti lebar, luas, dan kain. Sedangkan kata titik atau matik dalam bahasa Jawa merupakan kata kerja yang artinya membuat ambhatik terus berkembang sampai akhirnya menjadi kata batik yang kita kenal dan gunakan hingga saat ini. Mengutip dari buku Eksplorasi Batik Tanah 2019 karya Irma Russanti, batik dianggap sebagai ikon budaya bangsa Indonesia yang memiliki keunikan sebagai simbol dan tradisi, serta memuat filosofi mendalam. Baca juga Saran Menggunakan Pensil dengan Hemat untuk Melestarikan LingkunganMengapa melestarikan batik sebagai wujud cinta tanah air? Cinta tanah air adalah sikap kebangsaan serta semangat untuk mencintai negara Indonesia. Hal ini bisa diwujudkan lewat beberapa tindakan. Salah satunya melestarikan batik dengan membeli dan memakainya. Sebagai orang Indonesia, kita memang seharusnya bangga dan mau melestarikan batik. Karena batik berasal dari nilai-nilai kebudayaan bangsa Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun. Setujukah bahwa melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa adalah merupakan wujud cinta terhadap tanah air? Ya, setuju. Karena sikap cinta tanah air bisa diwujudkan lewat beberapa tindakan. Salah satunya melestarikan batik. Cinta tanah air adalah sikap kebangsaan dan semangat untuk mencintai negara Indonesia. Sikap cinta tanah air juga dapat diartikan sebagai rasa bangga dan peduli terhadap bangsa serta negaranya. Dengan melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa, hal ini berarti kita mencintai dan bangga menggunakan batik. Baca juga Usaha Untuk Melestarikan Elang Jawa Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kalimantanyang kaya batu bara banyak mendatangkan hujan devisa buat negara. Setiap tahun Indonesia memproduksi batu bara setara 281 juta ton minyak bumi. Jumlah tersebut mencapai 7,2% dari total KEMENTERIAN Perindustrian mencatat, nilai ekspor dari industri batik nasional pada semester I tahun 2019 mencapai US$17,99 juta. Sepanjang tahun 2018, tembus hingga US$52,44 juta. Negara tujuan utama pengapalannya, antara lain ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Selanjutnya, industri batik yang didominasi oleh industri kecil dan menengah IKM ini tersebar di 101 sentra di Indonesia, dengan jumlah sebanyak 47 ribu unit usaha dan telah menyerap tenaga kerja lebih dari 200 ribu orang. “Oleh karena itu, sesuai yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, kita harus berani mengenalkan batik kepada masyarakat dunia, dan menjadikan batik sebagai duta budaya Indonesia pada acara-acara internasional,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di sela mendampingi Presiden pada puncak peringatan Hari Batik Nasional di Istana Mangkunegaran Solo, Rabu 2/10, melalui rilis yang diterima. Menurut Menperin, upaya tersebut akan memacu semangat para perajin dan pelaku industrinya untuk terus mengembangkan batik Nusantara, sehingga bisa lebih kreatif dan inovatif. Menurut dia, batik merupakan high fashion yang nilai tambahnya tinggi, bukan lagi sebagai komoditas. Batik merupakan warisan budaya tak benda asli Indonesia, yang dikukuhkan oleh UNESCO dalam Representative List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009 lalu. Sejak saat itu, tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Seiring bergulirnya era revolusi industri yang memunculkan berbagai teknologi canggih, dinilai akan membuat dunia batik nasional semakin kompetitif ke depannya. Untuk itu, dibutuhkan komitmen kuat dari seluruh stakeholder untuk menjaga dan melestarikan karya adi luhung bangsa tersebut. “Contohnya, bisa dengan memulai pendekatan kepada generasi muda untuk melakukan digitalisasi dan memanfaatkan media sosial dalam rangka mendorong kemajuan batik nasional,” ujar Airlangga. Salah satu lembaga litbang milik Kemenperin, yakni Balai Besar Kerajinan dan Batik di Yogyakarta, sudah mampu mengembangkan aplikasi Batik Analyzer. Alat tersebut dibuat untuk membedakan produk batik dan tiruan batik. Aplikasi dengan basis Android dan iOS ini menggunakan teknologi artificial intelligence AI yang sesuai dengan implementasi industri berdasarkan peta jalan Making Indonesia “Batik Indonesia telah memiliki keunggulan komparatif di pasar Internasional. Maka itu, kita juga perlu melakukan penguatan branding dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual,” paparnya. Menperin juga mendorong agar industri batik menjadi sektor yang ramah terhadap lingkungan. Sebab, industri batik yang merupakan subsektor dari industri tekstil dan pakaian, menjadi andalan dalam menopang perekonomian dan mendapat prioritas pengembangan agar lebih berdaya saing. “Industri batik mulai diperkenalkan dengan bahan baku baru alternative, seperti dari serat rayon atau biji kapas. Dengan material baru ini, diharapkan dapat menghasilkan produk yang lebih menarik dan kompetitif. Selain itu, penggunaan zat warna alam pada produk batik juga merupakan solusi dalam mengurangi dampak pencemaran dan bahkan menjadikan batik sebagai eco-product yang bernilai ekonomi tinggi,” paparnya. Pengembangan zat warna alam dinilai turut mengurangi importasi zat warna sintetik. Di tengah persaingan global yang semakin kompetitif dan dinamis, preferensi konsumen terhadap produk ramah lingkungan terus meningkat. Batik warna alam hadir menjawab tantangan tersebut dan diyakini dapat meningkatkan peluang pasar. Tombak ekonomi kerakyatan Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih menjelaskan, pemerintah menyadari produk kerajinan Indonesia memiliki pasar yang terus meningkat. Maka itu, para penggiat IKM kerajinan termasuk IKM batik menjadi salah satu tombak ekonomi kerakyatan yang tahan terhadap krisis ekonomi global. "Untuk itu, Kemenperin terus berupaya mengembangkan IKM melalui berbagai program, antara lain peningkatan kompetensi SDM, pengembangan kualitas produk, standardisasi, fasilitasi mesin atau peralatan serta promosi dan pameran batik di dalam dan luar negeri," ungkap Gati. Gati mengatakan, di tengah-tengah upaya pembangunan ekonomi, sentra-sentra IKM sebagai basis ekonomi kerakyatan, perlu terus menerus dikembangkan. Semangat berkarya dan berkreasi perlu difasilitasi melalui kemudahan untuk mempromosikan karya-karya para pelaku IKM. "Perlu diingat bahwa dalam era globalisasi, produk IKM seperti batik harus didukung dengan kualitas atau mutu yang baik dan tentunya memiliki standar kualitas tinggi. Strategi yang perlu dibangun untuk bersaing di pasar global itu, antara lain melalui pengembangan inovasi desain dan produk," tandasnya. OL-4 Nilaiekspor dari industri ini selama periode Januari-Agustus 2010 mengalami peningkatan sebesar 16% untuk makanan dan 13% untuk minuman dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Provinsi Jawa Barat berdekatan dengan Provinsi DKI Jakarta yang merupakan pusat pemerintah dan ekonomi nasional sehingga dapat dijadikan sebagai
JAKARTA, KOMPAS, - Batik merupakan komoditas unggul dan unik milik Indonesia. Batik dapat dijadikan andalan bagi industri dan perekonomian yang dapat meningkatkan penghasilan bagi seluruh pemangku kepentingan di Tanah Air. Upaya memajukan dan mengembangkan batik diharapkan terwujud sehingga Indonesia bisa menjadi pusat budaya batik di dunia. ”Batik memiliki nilai ekonomi dan meningkatkan penghasilan, baik yang diterima pengelola industri, perajin, maupun pedagang. Bahkan, menurut catatan saya, ada 3,5 juta rakyat Indonesia yang bekerja dalam usaha batik, baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pembukaan Gelar Batik Nusantara 2013 di Jakarta Convention Center, Rabu 17/7/2013. Presiden menuturkan, kondisi itu menunjukkan bahwa batik memberikan kontribusi bagi penciptaan lapangan kerja dan otomatis bagi peningkatan penghasilan rakyat. Dalam beberapa tahun terakhir, batik Indonesia berkembang pesat, baik dari sisi kualitas, corak, warna, maupun keindahan. Penggunaan batik di dalam negeri dan luar negeri pun semakin menilai, dunia pun semakin mencintai batik. ”Dalam berbagai pertemuan bilateral saya dengan pemimpin dunia, kami sering menggunakan batik. Pada acara multilateral dan perhelatan internasional lain pun, saya hampir selalu memberikan cendera mata bagi tamu negara berupa batik. Pendek kata, kami ingin menghadirkan batik kepada masyarakat dunia,” ujar Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Gelar Batik Nusantara 2013 yang diselenggarakan Yayasan Batik Indonesia bersama Kementerian Perindustrian merupakan ajang promosi produk unggulan batik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung pada 17-21 Juli 2013 ini bertujuan melestarikan dan mengembangkan industri batik nasional. ”Diharapkan batik dapat menembus pasar lebih luas dan mampu meningkatkan pendapatan perajin, pedagang, daerah, bahkan memberikan devisa bagi negara,” ujar Hidayat. Pengukuhan batik sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO tahun 2009 memberikan kebanggaan sekaligus tantangan bagi pemangku kepentingan di Indonesia. CAS/ATO Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Berikutini beberapa jenis komoditas ekspor Indonesia yang jadi primadona di berbagai negara: 1. Tekstil Industri dan produk tekstil Indonesia adalah salah satu jenis industri berpotensi serta sangat diprioritaskan untuk dikembangkan di dalam negeri. Sebab, sektor manufaktur ini memiliki peran cukup strategis dalam kegiatan perekonomian nasional.
Kementerian Perindustrian Kemenperin mencatat, ekspor batik Indonesia pada 2020 mencapai US$ 532,7 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun. Sedangkan ekspor produk kerajinan lainnya mencapai US$ 9 juta atau sekitar Rp 128,3 miliar dengan pasar utama ekspor barang kerajinan antara lain Amerika Serikat AS, Malaysia, Jepang, Korea dan Jerman. Menteri Perindustrian Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, produk batik Indonesia berperan penting bagi perekonomian nasional dan berhasil menjadi market leader pasar batik dunia. “Industri batik yang ada di Indonesia mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya telah diminati di pasar global,” kata Agus dalam Puncak Peringatan Hari Batik Nasional 2021 Kemenperin secara virtual, Rabu 6/10. Dengan potensi besar tersebut, industri batik masuk sebagai salah satu subsektor prioritas dalam implementasi peta jalan integrasi Making Indonesia I Industri batik mendapat pengembangan karena dinilai mempunyai daya ungkit besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, produk batik menjadi salah satu penyebab tumbuhnya sektor tekstil dan pakaian jadi di Indonesia. Industri kerajinan dan batik juga merupakan salah satu sektor yang banyak membuka lapangan kerja dan merupakan sektor yang didominasi oleh industri kecil dan menengah IKM. Aktivitas di Pusat Batik Trusmi Cirebon, Muhammad ZaenuddinKatadata “Terhitung ada sekitar 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra batik di Indonesia. Selain itu, jumlah industri kerajinan Indonesia ada lebih dari 700 ribu unit usaha dan menyerap tenaga usaha lebih dari 1,5 juta orang,” ujar dia. Meski batik Indonesia merupakan batik yang paling terkenal di dunia saat ini, batik juga dapat ditemukan di berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, India, Srilanka, Iran dan negara-negara di Benua Afrika lainnya. Dengan demikian penggunaan batik di dunia ini semakin populer sehingga menjanjikan potensi ekonomi yang sangat besar. Beberapa negara seperti Tiongkok dan Malaysia secara serius menjadikan batik sebagai komoditas ekspor. Negara-negara tersebut terus mengembangkan mesin batik printing dengan teknologi yang paling canggih. Mereka juga meniru desain dan corak batik Indonesia dengan tujuan merebut pasar pasar yang selama ini diisi oleh batik Indonesia. “Dengan semakin populernya batik di dunia, persaingan global termasuk gempuran produk impor. Ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh industri Batik Nasional, namun harus bisa kita hadapi bersama,” katannya. Lebih lanjut, Agus menjelaskan tantangan lain yang dihadapi industri batik nasional yakni faktor sumber daya manusia SDM dalam industri batik yang semakin berkurang. Tenaga kerja dengan kualitas dan keterampilan yang tinggi diperlukan, selain itu diperlukan juga SDM yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan inovasi desain. Selain itu, pengrajin batik tulis jumlahnya semakin terbatas dan banyak yang telah lanjut usia. Oleh karena itu, perlu ada upaya-upaya serius untuk mempercepat proses regenarasi batik tulis di Indonesia. “Ini tentunya harus digalakkan di kalangan generasi muda, dengan menumbuhkan minat dan keterampilan mereka untuk terjun ke industri batik,” ujarnya. Mantan Menteri Sosial tersebut mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, utamanya terkait program promosi yang perlu dilakukan oleh semua stakeholder. Karena itulah, promosi yang masif akan terus dilakukan di kota-kota besar dunia, seperti di New York, Los Angeles, Tokyo, Paris, London, dan kota-kota besar lainnya di dunia. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Dekranas, Yayasan Batik Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Kadin, dan para pelaku usaha untuk secara intensif melakukan promosi produk batik Indonesia. “Saya juga minta kepada jajaran di Kemenperin untuk menjajaki bagaimana kita bisa membantu bersama-sama dengan Dekranas dan Yayasan Batik Indonesia melakukan promosi batik di kota-kota besar di dunia,” kata dia.Pengembanganpertanian seharusnya berbasis komoditas lokal, seperti padi, palawija dan hortikultura agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. Swasembada Pangan, Ini Komoditas Lokal yang Bisa Diandalkan - Ekonomi Bisnis.com Jakarta Pemerintah mendorong agar para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) bisa memasarkan produknya hingga ke luar negeri. Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam yang bisa menjadi keunggulan produk-produk ekspor nasional. Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Benny Soetrisno mengatakan Indonesia memiliki banyak
Mengapabatik merupakan komoditas ekspor nasional yang dapat diandalkan - 25411453 MomoChu6370 MomoChu6370 12.11.2019 IPS Sekolah Menengah Pertama terjawab Mengapa batik merupakan komoditas ekspor nasional yang dapat diandalkan 1 Lihat jawaban Iklan
Sebagaidampak batik tidak hanya dikenal sebagai budaya Indonesia saja namun dapat dijadikan sebagai komoditas ekspor yang bisa berdampak terhadap perekonomian negara. Potensi batik diatas menandakan bahw a batik berpeluang menjadi soft diplomacy Indonesia sekaligus memperkuat pasar dalam negeri. .